Promosi dan mutasi jabatan merupakan agenda tahunan pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota. Promosi jabatan lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan mutasi jabatan. Banyak orang menginginkan mendapatkan promosi jabatan bahkan tidak sedikit dari mereka yang sangat mendambakan suatu posisi jabatan yang lebih baik. Berbeda dengan orang yang mengalami peristiwa mutasi jabatan, karena mutasi jabatan lebih pada posisi yang se level atau sama dan cenderung lebih buruk lagi dari jabatan sebelumnya. Dalam beberapa hari belakangan ini isu promosi dan mutasi jabatan mulai santer terdengar bahkan secara mendadak seseorang di telepon atau dipanggil menghadap pimpinan tertinggi di lingkungan kerjanya, para pegawai diberbagai level mulai gundah adanya isu ini. Namun isu ini ternyata bukan pepesankosong akan tetapi isu ini benar-benar tejadi sebut saja peristiwa yang tejadi pada hari ini di salah satu Dinas yang ada di Kabupaten Bintan.
Ada beberapa pegawai yang dipanggil ke dinas untuk mengambil surat perintah melaksanakan tugas di tempat baru. Bagi pegawai yang sangat mendambakan sebuah jabatan apalagi bahkan pegawai tersebut sudah melalui proses komunikasi dengan pejabat teras misalnya, tentu rasa senang akan dipromosi ke jabatan lebih tinggi sangat dinanti-nantikan, sementara bagi pegawai yang lain terutama mereka yang tidak pernah meminta-minta untuk di promosikan atau dimutasikan merasa was-was alias GALAU.
Terlepas dari kegalauan para pegawai, namun peristiwa promosi dan mutasi jabatan tetap dilakukan, hal ini konon katanya lebih pada perbaikan kepada peningkatan kinerja pegawai. Banyak faktor yang juga menjadi pertimbangan dalam promosi jabatan misalnya meningkatnya pendidikan pegawai ke jenjang yang lebih tinggi atau juga karena pegawai yang dipromosi berkinerja baik dari tempat sebelumnya, kedua hal ini menjadi pertimbangan bagi pejabat tinggi yang memiliki wewenang untuk mempromosikan jabatan pegawai, walaupun ada juga isu miring lain yang santer terdengar bahwa promosi jabatan lebih dikarenakan faktor kedekatan dengan pejabat teras.
Kegalauan para pegawai masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan karena peristiwa mutasi jabatan ini terus dilakukan, beberapa pegawai mulai membicarakan hal ini ditempat kerjanya masing-masing, bahkan ketika ditanya mengenai isu ini, ada beberapa pegawai tidak mau berkomentar banyak dan tidak mau menanggapi isu ini, akan tapi ada beberapa pegawai lain berkomentar, mudah-mudahan saja saya di mutasi ketempat lebih baik dari tempat saya bekerja sekarang ini.
Benar saja pada minggu kemarin tepatnya pada hari jum'at telihat beberapa pegawai dipanggil menghadap kepala dinas, namun belum tau pasti apakah pemanggilan tersebut mengenai promosi atau mutasi jabatan ataukah justru pemanggilan tersebut membicarakan hal lain. Setelah beberapa jam kemudian barulah dapat informasi lebih jelasnya yaitu setelah pegawai yang dipanggil mulai tampak keluar dari ruangan pertemuan, ada yang tersenyum senang, ada juga yang biasa-biasa saja, tetapi ada juga pegawai yang tidak senang. Bagi pegawai yang senang mengatakan saya di mutasi ditempat baru dan mendapatkan posisi baik, sebut saja misalnya ada yang menjadi kepala bagian tata usaha, kepala seksi, dan bahkan ada yang menjadi pimpinan atau kepala ditempat baru. Tetapi disisi lain ada juga pegawai yang tidak senang di mutasi, alasannya karena lokasi kerja ketempat baru sangat jauh dari yang sebelumnya. Menurutnya proses mutasi ini kurang mempetimbangkan faktor lainnya misalnya saja faktor lama bekerja atau faktor prestasi kerja serta faktor sosial lainnya.
Apapun pendapat yang berkembang dikalangan para pegawai, namun keputusan promosi dan mutasi jabatan sudah final dengan adanya surat perintah penempatan baru, jadi tidak perlu diperpanjang lagi, yang terpenting para pegawai yang dimutasi lebih baik mempersiapkan diri untuk bekerja pada tempat yang baru, sedangkan yang belum mendapat giliran dimutasi tetap lah anda pada posisi GALAU (Gak la yau)
