Jas Merah, itulah kata-kata yang pernah diucapkan oleh Sang Proklamator dan sekaligus mantan Presiden Pertama Republik Indonesia Bapak DR.Ir. Soekarno. Jangan Sekali-kali melupakan sejarah atau lebih dikenal dengan sebutan Jas Merah telah membuat penulis bersemangat untuk melanjutkan perjalanan dan menggali sejarah khusunya sejarah asal muasal pulau Tambelan. Oleh karena penulis merupakan salah satu putra dari Tambelan yang dilahirkan dan dibesarkan di Tambelan yaitu tepatnya 40 tahun silam merasa perlu membuka kembali cerita sejarah pulau Tambelan yang penuh dengan keunikan dan axioma (nyata tapi tidak dapat dibuktikan) ini.
Aneh tapi nyata, banyak cerita dan pendapat dari masyarakat Tambelan sendiri tentang asal muasal terbentuknya pulau Tambelan. Pulau ini memang memiliki banyak keunikan, mulai dari terbentuknya pulau ini hingga bahasa melayu yang digunakan dipulau ini serta hal-hal lain yang akan penulis ceritakan dibuku ini. Terbentuknya pulau Tambelan tidak terlepas dari serentetan cerita masa lalu yang tidak pernah bosan untuk diceritakan kembali dimasa kini. Sebagai salah seorang putra Tambelan yang lahir dan dibesarkan di PulauTambelan, tentu sedikit banyak tahu tentang pulau ini.
Konon dulunya terdapat alkisah cerita tentang Tambelan yang berasal dari sebuah Sabda dari seorang Sultan. Sabda inilah yang mengawali lahirnya pulau Tambelan dan sabda ini pula akhir dari cerita sang Sultan. Nah, sebelum jauh kita mengetahui keunikan dari pulau ini, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu asal muasal atau sejarah pulau yang berpenduduk 4000 ribu jiwa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar